Satu lagi ponsel keluaran samsung yang telah resmi diluncurkan dengan harga yang sangat terjangkau yaitu Rp 1.288.000 saja. Samsung menamakan ponsel keluaran terbarunya dengna nama Samsung Galaxy V.
Samsung Galaxy V sudah menggunakan sistem operasi android terbaru yaitu android kitkat. Desain Samsung Galaxy V tidak jauh beda dengan desain samsung galaxy star. Ponsel ini memiliki layar berukuran 4 inch dengan resolusi FWVGA.
Ponsel ini memakai prosesor Single-Core milik ARM Cortex A7 berkecepatan 1.2 Ghz dengan RAM sebesar 512 MB. Kapasitas Memori internal sebesar4 GB serta slot microSD dengan kapasitas maksimal 32 GB.
Kamera yang diusung oleh Samsung Galaxy V adalah kamera dengan resolusi 3 Mega Piksel, namun ponsel ini tidak dilengkapi dengan keberadaan kamera depan. Konektivitas yang dimiliki Samsung Galaxy V ini juga cukup lengkap karena sudah ada fitur WiFi, Bluetooth, 3G HSPA, port microUSB, dan dual SIM. Kapasitas baterai ponsel ini sebesar 1500mAh.
itulah artikel mengenai spesifikasi Samsung Galaxy V. Semoga membantu.
Baca artikel berikut :
android kitkat murah 2014
android samsung
smartphone android murah
hp android jelly bean 1 jutaan
handphone android jelly bean murah
hp android 3 jutaan
smartphone harga 2 jutaan
Senin, 20 Oktober 2014
Pembelajaran Problem Solving
Pembelajaran problem solving merupakan pembelajaran yang menggunakan metode mencari atau mendapatkan suatu cara penyelesaian dari suatu masalah. Metode pembelajaran problem solving ini akan melatih siswa untuk lebih kreatif dan juga kritis.
Menurut Sudjana pembelajaran problem solving merupakan model pemecahan masalah yang menitikberatkan pada aktivitas belajar siswa dalam memecahkan masalah, baik itu secara mandiri atau perorangan maupun secara kelompok. Pada metode pembelajaran ini guru berperan sebagai pemberi informasi sedangkan siswa sebagai apresiator yang harus berpartisipasi mengenai informasi yang telah disampaikan.
Metode pembelajaran ini sangat cocok untuk pelajaran bukan ilmu pasti, hal ini dikarenakan dlam metode pembelajaran ini memuat unsur penyelesaian masalah dan juga pencarian pemecahan masalah yang paling baik.
Pembelajaran problem solving ini memiliki tujuan agar siswa mampu berpikir lebih kritis, analisis, serta cekatan dalam menghadapi setiap masalah.
Prosedur pelaksanaan pembelajaran ini yaitu kegiatan pra-instruksional yang merupakan kegiatan mengkondisikan kesiapan siswa untuk belajar serta memberikan motivasi belajar kepada siswa. Kegiatan yang kedua yaitu kegiatan instruksional.
Dalam kegiatan instruksional ini melalui 5 langakah yaitu, guru memberikan informasi atau bahan sebagai sumber yang akan diidentifikasi mashnya oleh siswa, membentuk kelompok yang terdiri dari beberapa orang siswa, kelompok yang terbentuk kemudian mendiskusikan pemecahan masalah dari informasi yang telah diberikan, setiap kelompok membacakan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas agar ditanggapi oleh kelompok yang lain, semua siswa mengambil kesimpulan tentang pemecahan masalah yang telah didiskusikan oleh setiap kelompok.
Menurut Sudjana pembelajaran problem solving merupakan model pemecahan masalah yang menitikberatkan pada aktivitas belajar siswa dalam memecahkan masalah, baik itu secara mandiri atau perorangan maupun secara kelompok. Pada metode pembelajaran ini guru berperan sebagai pemberi informasi sedangkan siswa sebagai apresiator yang harus berpartisipasi mengenai informasi yang telah disampaikan.
Metode pembelajaran ini sangat cocok untuk pelajaran bukan ilmu pasti, hal ini dikarenakan dlam metode pembelajaran ini memuat unsur penyelesaian masalah dan juga pencarian pemecahan masalah yang paling baik.
Pembelajaran problem solving ini memiliki tujuan agar siswa mampu berpikir lebih kritis, analisis, serta cekatan dalam menghadapi setiap masalah.
Prosedur pelaksanaan pembelajaran ini yaitu kegiatan pra-instruksional yang merupakan kegiatan mengkondisikan kesiapan siswa untuk belajar serta memberikan motivasi belajar kepada siswa. Kegiatan yang kedua yaitu kegiatan instruksional.
Dalam kegiatan instruksional ini melalui 5 langakah yaitu, guru memberikan informasi atau bahan sebagai sumber yang akan diidentifikasi mashnya oleh siswa, membentuk kelompok yang terdiri dari beberapa orang siswa, kelompok yang terbentuk kemudian mendiskusikan pemecahan masalah dari informasi yang telah diberikan, setiap kelompok membacakan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas agar ditanggapi oleh kelompok yang lain, semua siswa mengambil kesimpulan tentang pemecahan masalah yang telah didiskusikan oleh setiap kelompok.
Semoga bermanfaat.
Artikel menarik lainnya :
Minggu, 14 Juli 2013
Langganan:
Postingan (Atom)